Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya , penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengantar Pendidikan Pancasila” dengan tepat waktu.
Makalah di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pendidikan pancasila bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Drs. Ali Idrus, M.Pd, ME. Selaku dosen yang mengajar mata kuliah pancasila. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………. i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………………………………..… ii
BAB
I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………..… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………..………………………… 1
C. Tujuan Kepenulisan………………………………………………
……………………….. 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Menelusuri
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila…………………….. 2
B. Menanya
Alasan Diperlukan Pendidikan Pancasila…………………………... 3
C. Menggali
Sumber Historis, Sosiologi, Politik Pendidikan Pancasila
1. Sumber Historis
Pendidikan Pancasila……………………………………….…. 3
2. Sumber
Sosiologi Pendidikan Pancasila………………………… …………….. 4
3. Sumber Yuridis
Pendidikan Pancasila………………………………………….… 5
4. Sumber Politik Pendidikan Pancasila…………………………………………….. 5
D. Membangun
Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan
Pancasila
1. Dinamika
Pendidikan Pancasila……………………………………………………. 5
2. Tantangan
Pendidikan Pancasila………………………………………………….. 7
E. Mendeskrpsikan
Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa
Depan………………………………………………………………………………………………. 7
F. Rangkuman
tentang Pengertian dan Pentingnya Pendidikan
Pancasila
1. Pengertian Mata
Kuliah Pendidikan Pancasila……………………………. 8
2. Pentingnya Mata
Kuliah Pendidikan Pancasila……………………………. 8
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………. 9
B. Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………….. 9
ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini akan membahas
mengenai Pendidikan Pancasila. Sebagai bangsa indonesia, kita tentu mengetahui
bahwa Pancasila adalah Ideologi negara. Didalam Pancasila terkandung banyak
nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam lima garis
besar dalam kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam memperebutkan
kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga
sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Pendidikan pancasila harus di terapkan
di semua perguruan tinggi agar mahasiswa sebagai pemegang estafet bangsa mempunyai dan bisa
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam memimpin bangsa indnesia kelak.
B. Rumusan masalah
Adapun
permasalahan yang ditanyakan dalam makalah antara lain :
1. Apa alasan diperlukan
pendidikan pancasila ?
2. Apa itu sumber hostoris,
sosiologi dan politik pendidikan pancasila ?
3. Cara membangun argumen
tentang dinamika ndan tantangan pendidikan
pancasila
4. Bagaimana cara
mendeskripsikan esensi dan urgensi pendidikan
pancasila untuk masa
depan
5. Pengertian mata kuliah
pendidikan pancasila
6. Pentingnya mata kuliah
pendidikan pancasila
C. Tujuan Penulisan
Sebagaimana telah diuraikan diatas, berdasarkan latar belakang danrumusan
masalah diatas maka tujuan penulisan makalah yaitu :
1. Untuk mengetahui alasan diperlukan pendidikan pancasila
2. Untuk mengetahui sumber historis, sosiologi maupun politik dalam
pendidikan pancasila
3. Untuk membahas cara membangun argumen tentang dinamika
dan tantangan pendidikan pancasila
1
4. Untuk membahas cara mendeskripsikan esensi dan urgensi
pendidikan pancasila
5. Untuk mengetahui pengertian dari pancasila
6. Untuk mengetahui seberapa pentingnya pancasila
BAB
II PEMBAHASAN
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila
Dalam perjalanan sejarah bangsa indonesia, sesungguhnya nilai-nilai
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan
bermasyarakat sejak sebelum pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dalam
satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini
mempunyai beberapa nilai yang di pegang teguh oleh masyarakat, sebagai contoh:
1. Percaya kepada tuhan dan toleran,
2. Gotong royong,
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya.
manifestasi prinsip solidaritas dan gotong royong secara konkret dapat
dibuktikan dalam bentuk pembayaran pajak yang dilakukan warga negara atau wajib
pajak. Alasannya jelas bahwa gotong royong di dasarkan atas semangat
kebersamaan yang terwujud dalam semboyan filosofi hidupbangsa indonesia “berat sama dipikul ringan sama dijinjing”. Konsekuensinya,
pihak yang mampu harus mendukung pihak yang kurang mampu, dengan menempatkan
posisi pemerintah sebagai mediator untuk menjembatani kesenjangan. Pajak
menjadi solusi untuk kesenjangan tersebut.
Munculnya permasalahan yang mendera
indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu
diungkapkan berbagai permasalahn di negeri tercinta ini yang menunjukkan
pentingnya mata kuliah pendidikan pancasila.
1. Masalah Kesadaran perpajakan
2. Masalah Korupsi
3. Masalah Lingkungan
4. Masalah Disintegrasi Bangsa
5. Masalah Dedikasi Moral
2
6. Masalah Narkoba
7. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
8. Masalah Terorisme
Urgensi pendidikan pancasila di
perguruan tinggi,yaitu agar mahasiswa tidak tercerebut dari akar budayanya
sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir
dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai
pancasila. Selain itu urgensi pendidikan pancasila, yaitu dapat memperkokoh
jiwa kebangsaan sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang
petunjuk jalan (leitstar).
B. Menanya Alasan diperlukannya
Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia
yang profesional dan bermoral. Pendidikan pancasila diselenggarakan agar
masyarakat tidak tercerabut dari akar budaya yang menjadi identitas suatu
bangsa sekaligus menjadi pembeda antar satu bangsa dan bangsa lainnya.
Pendidikan Pancasila diharapkan
dapat memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta membangun
pemahan masyarakat, antara lain :
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri,
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang,
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional,
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan,
5. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa,
6. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum,
7. Menanamkan pentingnya kesadran terhadap Ideologi Pancasila.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologi,
Politik Pendidikan Pancasila
1. Sumber Historis Pendidikan Pancasila
Presiden soekarno pernah mengatakan “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”.
Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi penting dalam
membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana di masa depan. Hal tersebut
sejalan dengan ungkapan filsuf Yunani yang bernama cicero (106-43 SM) yang
mengungkapkan “Historia vitae magistra”, yang bermakna sejarah memberikan
kearifan.
3
Pengertian lain dari istilah tersebut
sudah menjadi pendapat umum (common-sense) adalah “Sejarah merupakah guru
kehidupan”. Implikasinya, pengayaan materi perkuliahan pancasila melalui materi
perkuliahan pancasila melalui pendekatan historis adalah amat penting dan tidak
boleh dianggap remeh guna mewujudkan kejayaan bangsa di kemudian hari. Melalui
pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil pelajaran atau hikmah dari
berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional maupun bangsa-bangsa lain.
Implikasi dari pendekatan historis ini adalah meningkatkan motivasi kejuangan
bangsa dan meningkatkan motivasi belajar dalam menguasai IPTEKS sesuai dengan
prodi masing-masing.
2. Sumber
Sosiologis Pendidikan Pancasila
Sosiologi dipahami sebagai ilmu
tentang kehidupan antar manusia, diantara lain latar belakang, susunan dan pola
kehidupan sosial dari berbagai kelompok dan golongan. Soekanto (1982:19)
menegaskan bahwa masyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-nilai
yang tertentu. Nilai-nilai kenegaraan yang terkandung dalam pancasila bukan
hanya hasil dari konseptual seorang saja. Melainkan juga karya besar bangsa
inonesia itu sendiri. (kaelan, 2000:13) bungkarno menegaskan bahwa nilai-nilai
pancasila digali dari bumi Pertiwi indonesia.
“Kenapa diucapkan terima kasih kepada
saya, kenapa saya diagung-agungkan, padahal toh sudah sering saya katakan,
bahwa saya bukan pencipta pancasila. Saya hanya sekedar penggali pancasila dari
pada bumi tanah air Indonesia, yang kemudian 5 mutiara yang saya gali itu, saya
persembahkan kembali kepada bangsa Indonesia. Malah pernah saya katakan, bahwa
sebenarnya hasil, atau lebih tegas penggalian pancasila ini saudara-saudara,
adalah pemberian tuhan kepada saya... sebagai mana tiap tiap manusia, jikalau
mereka benar-benar memohon kepada Allah SWT, diberi ilham oleh Allah
SWT(LATIF,2011:21)
Inti dari pernyataan bung karno adalah
pancasila sebagai dasar negara merupakan pemberian atau ilham dari tuhan yang
maha ESA. Pancasila merupakan penyebab lahirnya (KEMERDEKAAN) bangsa Indonesia,
maka kemerdekaan berasal dari Allah, Tuhan yang mahaa ESA.sejalan dengaan makna
alinea ke III Pembukaan UUD 1945. Bentuk
lain mensyukuri kemerdekaan adalah dengan memberi kontribusi konkret bagi
pembangunan negara dengan cara membayar pajak, karna dengan uang pajak itulah
pembangunan dapat dilangsungkan secara optimal.
4
3. Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila
Negara Republik Indonesia adalah
negara hukum (RECHTSSTAAT) Dan salah
satu cirinya atau istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu pemerintahan
berdasarkan hukum (rule of law. Hal
ini berarti pendekatan yuridisi brarti dalam rangka menegakan undang undang (law enforcement) yang merupakan salah
satu kewajiban negara yang penting. Sehingga setiap warga negara mengetahui hak
dan kewajibannya. Selama ini masih banyak masyarakat yang menuntut haknya,
namun melalaikan kewajibannya. Keseimbangan antara hak dan kewajiban akan melahirkan
kehidupan yang harmonis
4. Sumber Politik Pendidikan Pancasila
Pendidikan pancasila adalah berasal
dari fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia, tujuannya agar anda mampu
mendiagnosa dan mampu memformulasikan saran-saran tentang upayah atau usaha
mewujudkan kehidupan politik yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Pancasilah dalam tataran tertentu merupakan ideologi politik, yaitu megandung
nilai-nilai yang menjadi kaidah penuntun dalam mewujudkan tata tertib sosial
politik yang ideal. Ini sejalan dengan pendapat budiarjo (1998:32) yaitu:
“Ideologi
politik adalah himpunan nilai-nilai idee, norma-norma, kepercayaan dan
keyakinan, suatu “weltanschauung” yang dimiliki oleh seorang atau sekelompok
orang,, atas dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema
politik yang dihadapinya dan menentukan tingkah laku politiknya”
Pendekatan politik yaitu menemukan
nilai-nilai ideal yang menjadi kaidah penuntun atau pedoman dalam mengkaji
konsep-konsep pokok dalam politik yang meliputi negara (state), kekuasaan (power),
pengambilan keputusan (desicion making),
kebijakan (policy), dan pembagian (distribution) sumber daya negara, baik
dipusat maupun daerah.
D. Membangun Argumen tentang Dinamika
dan Tantangan Pendidikan Pancasila
1. Dinamika Pendidikan Pancasila
Perubahan yang signifikan
dalam metode pembudayaan/pendidikan pancasila adalah setelah dekrit presiden
tanggal 5 juli 1959. Pada 1960, diterbitkan buku oleh departemen P dan K,
dengan judul manusia dan masyarakat baru
indonesia(civics). Buku tersebut diterbitkan dengan maksud membentuk
manusia indonesia baru yang patriotik melalui pendidikan.
5
Selain itu, terbit pula buku yang berjudul penetapan
tudjuh bahan-bahan pokok indoktrinasi, pada tahun 1961, dengan penerbit CV
dua-R, yang dibubuhi kata pengantar dan presiden republik indonesia. Buku
tersebut nampaknya lebih ditujukan untuk masyarakat umum dan aparatur negara.
Pendidikan Pancasila di
perkuat dengan Tap MPR RI Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN yang mencantumkan
bahwa “Pendidikan Pancasila” termasuk pendidikan pedoman penghayatan dan
pengamalan Pancasila.
Dirjen Dikti mengeluarkan
kebijakan yang memperkokoh keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan mata
kuliah Pendidikan Pancasila, yaitu :
1) SK Dirjen Dikti, Nomor 232/U/2000,
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi
2) SK Dirjen Dikti, Nomor
265/Dikti/2000, tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MKPK),
dan
3) SK Dirjen Dikti, Nomor
38/Dikti/Kep/2000, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok
Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi
Ditetapkannya Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003,Kembali mengurangi langkah pembudayaan
Pancasila melalui Pednidikan. Dalam Undang-undang tersebut Pendidikan Pancasila
tidak disebut sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi sehingga beberapa
universitas menggabungkannya dalam materi pendidikan kewarganegaraan. Hasil
survei direktorat Tinggi 2004 yang dilaksanakan di 81 perguruan tinggi negeri
menunjukkan kondisi yang memprihatikan, yaitu pancasila tidak lagi tercantum
dalam kurikulum mayoritas perguruan tinggi. Kenyataan tersebut sangat
mengkhawatirkan karena perguruan tinggi merupakan wahana pembinaan calon-calon
pemimpin bangsa dikemudian hari. Namun, masih terdapat beberapa perguruan
tinggi negeri yang mempertahankan mata kuliah Pendidikan Pancasila, salah
satunya adlah Universitas Gadjah Mada (UGM).
Penguatan Keberadaan mata kuliah di perguruan tinggi ditegaskan dalam Pasal 35
jo. Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang
pendidikan tinggi, yang menetapkan ketentuan bahwa mata kuliah pendidikan
pancasila wajib dimuat dalam kurikulum perguruan tinggi, yaitu sebagai berikut
:
1. Pasal 2, menyebutkan pendidikantinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, Negara
kesatuan Republik Indonesia, dfan Bhinneka Tunggal
Ika.
2. Pasal 35 Ayat (3), Menentukan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat
mata
kuliah: agama, Pancasila,
Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.
6
2. Tantangan Pendidikan Pancasila
Abdulgani menyatakan bahwa
Pancasila adalah teitmotive dan leitstar, dorongan pokok dan bintang
petunjuk jalan. Tanpa adanya dua hal itu, kekuasaan negara akan menyeleweng.
Oleh karena itu, segala bentuk penyelewengan harus dicegah dengan cara
mendahulukan Pancasila dasar filsafat dan dasar moral (1979:14). Agar Pancasila
menjadi dorongan pokok dan bintang petunjuk jalan bagi generasi penerus pemegang
estafet kepemimpinan nasional, maka nilai-nilai pancasila harus dididikan
kepada mahasiswa melalui mata kuliah pancasila.
Tantangannya ialah menentukan
bentuk dan format agar mata kuliah pendidikan Pancasila dapat diselenggarakan
di berbagai program studi dengan menarik dan efektif. Tantangan ini dapat
berasal dari internal perguruan tinggi, misalnya faktor ketersediaan sumber
daya, dan spesialisaso program studi yang makin tajam ( yang menyebabkan
kekurang tertarikan sebagian mahasiswa kepada pendidikan Pancasila). Adapun
tantangan yang bersifat eksternal, antara lain adalah krisis keteladanan dari
para elite politik dan maraknya gaya hidup hedinistik di dalam masyarakat.
E. Membangun Argumen tentang Dinamika
dan Tantangan Pendidikan Pancasila
Menurut penjelasan pasal 35 ayat (3)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi,
yang dimaksud dengan mata kuliah Pendidikan Pancasila adalah pendidikan untuk
memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenain ideologi bangsa
indonesia. Dengan landasan tersebut Dikjen Dikti mengembangkan etensi materi
pendidikan Pancasila yang meliputi :
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafata
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Pendekatan pembelajaran ya ng
direkomendasika dalam mata kuliah pandidikan Pancasila adalah pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student
centered learning), untuk memahami dan menghayati nilai-nilai pancasila
baik sebagai etika, filsafat negara, maupun ideologi bangsa secara scientific.
7
Dengan harapan, nilai-nilai pancasila akan terinternalisasi sehingga
menjadi guiding principle atau kaidah
penuntuk bagi mahasiswa dalam mengembangkan jiwa profesionalismenya.
Contoh Urgensi pendidikan Pancasila
bagi suatu program studi, misalnya yang berkaitan dengan menyusun/membentuk
peraturan perundang undangan . Orang yang bertugas untuk melaksanakan hal
tersebut, harus mempunyai pengetahuan, pengertian, pemahaman, penghargaan,
komitmen, penghayatan dan pola pengamalan yang lebih baik dari pada warga
negara yang lain karena merekalah yang menentukan meresap atau tidaknya
nilai-nilai pancasila kedalam peraturan Perundang-undangan yang
dibentuk/disusun.
F.
Rangkuman tentang Pengertian dan Pentingnya Pendidikan Pancasila
1.
Pengertian Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan
keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing. Selain itu, mahasiswa
diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, dengan.
mengacu
kepada nilai-nilai Pancasila. Sedangkan,
mata kuliah Pancasila merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan student centered learning, untuk mengembangkan knowledge, attitude,
dan skill mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa
profesionalitasnya sesuai dengan program studinya masing-masing dengan menjadikan
nilai-nilai Pancasilasebagai kaidah penuntun (guiding principle) sehingga
menjadi warga negara yang baik (good citizenship).
2.
Pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Urgensi pendidikan Pancasila,
yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan
pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk jalan (leitstar) bagi calon pemegang
tongkat estafet kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain
itu, agar kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham asing
yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-nilai Pancasila.
8
Pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk menjawab
tantangan dunia dengan mempersiapkan warga negara yang mempunyai pengetahuan,
pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan Pancasila.
Hal tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti
pembangunan dan pemegang kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan
lembaga-lembaga negara, badan-badan negara, lembaga daerah, lembaga
infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan profesi lainnya yang
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uiraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kseimpulannya adalah pernyataan singkat
tentang Pendidikan Pancasila, betapa pentingnya Pendidikan Pancasila
diperguruan tinggi dan dinamika pendidikan Pancasila dari masa ke masa.
B. Daftar Pustaka
Paristiyanti Nurwardani (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan) dkk. cetakan I 2016 "Pendidikan Pancasila" dalam bab I Pengantar Pendidikan Pancasila