Banyak sekali teori yang menjelaskan mengenai proses
terjadinya tata surya. Pada blog ini saya akan membahas tiga saja, yaitu teori
kabut (Nebula), teori planetesimal, dan teori bintang kembar.
1. Teori kabut (Nebula)
Teori kabut (Nebula) di kemukakan oleh
Emmanuel kant, seorang filsuf jerman (1724-1804) dan pada tahun 1976 oleh
seorang ilmuwan prancis, yaitu Pierre marquis de laplace.
Nebula adalah kabut yang terdiri atas gas
terutama gas helium dan hidrogen, es, serta debu-debu angkasa. Mula-mula
terdapat sebuah nebula besar berbentuk hampir bulat berotasi dengan kecepatan
yang lambat sehingga akhirnya menyusut. Akibatnya, bentuknya berubah menjadi
seperti cakram. Selanjutnya, cakram berputar lebih cepat sehingga sebagai
meteri terlempar dan mengitari matahari. Pecahan-pecahan ini yang sekarang
menjadi planet-planet dalam sistem tata surya kita.
2 2. Teori planetesimal
Planetesimal berarti planet kecil. Awalnya,
sebagian materi matahari yang pada waktu itu sudah ada tertarik oleh gaya
gravitasi bintang-bintang yang lewat. Setelah bintang tersebut menjauh,
sebagian meteri kembali kematahari dan sebagian lagi terhambur menjadi
gumpalan-gumpalan kecil planetesimal. Karena gaya gravitasinya sendiri ,
planetesimal ini menyatu dan menjadi planet yang mengelilingi matahari. Teori
ini dikemukakan oleh T.C. Chamberlain dan F.R. Moulton pada awal abad 20.
3 3. Teori bintang kembar
Teori bintang kembat hampir sama dengan teori
planetesimal. Dahulu sebenarnya ada dua (kembar) matahari. Salah satu matahari
meledak dan sebagian kepingan-kepengannya tertarik oleh matahari yang lain.
Kepingan-kepingan ini bergerak mengitari matahari menjadi planet-planet.
>>>>>>>>>>>>>>>> Semangat kawan <<<<<<<<<<<<<<<<<<
>>>>>>>>>>>>>>>> Semangat kawan <<<<<<<<<<<<<<<<<<
No comments:
Post a Comment